Siapa
yang tak tahu Bapak penggali nilai-nilai pancasila dari nusantara, Bapak yang
terkenal dengan jas merah, bapak yang lantang berteriak “ganyang!” pada
siapapun yang berani menghina Indonesia, orang yang sangat disegani pada
masanya bukan hanya oleh kawan dan musuhnya, bahkan pemimpin-pemimpin dunia
pada saat itu di buat gentar mendengar namanya, satu-satunya nama orang
Indonesia yang sering di jumpai di luar negeri sampai saat ini, dialah Ir.
Soekarno.
Tokoh dengan banyak gagasan perjuangan ini, diperingati
kematiannya (haul) oleh Universitas Jember bersama dengan para pendiri bangsa
lain, jum'at malam (21-06-2013) bertempat di masjid Al Hikmah Universitas Jember juga turut mengundang
adik kandung dari Gus Dur, yakni Dr. Ir. KH. Sholahuddin Wahid (Gus Sholah)
yang merupakan pengasuh PP. Tebu Ireng, Jombang. Acara khaul ini di hadiri oleh
ratusan orang yang berasal dari kalangan civitas akademika universitas jember,
ibu-ibu majelis ta’lim, serta warga sekitar kampus bumi tegalboto.
Acara di awali dengan tahlil bersama yang khusyuk diikuti
oleh seluruh jama’ah yang hadir, setelah tahlil selesai dilanjutkan dengan do’a,
dipimpin oleh Bpk. Drs. H. Bawi Fathoni yang merupakan sekretaris dari Mbah
Muchid Muzadi, dengan pengharapan semoga berkah pahala di sampaikan pada para
pejuang dan arwah para pejuang bangsa mendapat tempat yang layak di sisiNya.
Masuk
pada acara inti di awali dengan tawassul yang dipimpin oleh pengasuh PP. An-Nuriyah
Bangsalsari, Jember, lalu di lanjutkan dengan sambutan oleh Bapak Rektor
Universitas Jember, namun karena berhalangan hadir, beliau di wakilkan oleh
Bapak Pembantu Rektor 3, Prof. Dr. Moh. Shaleh, dalam sambutannya beliau prihatin akan
dekadensi moral generasi bangsa yang
seolah-olah telah kehilangan pegangan, oleh karena itu beliau mengajak
seluruh elemen untuk mengaplikasikan kembali butir-butir dalam pancasila pada
kehidupan sehari-hari, dan hal ini merupakan tugas bagi seluruh elemen bangsa.
Acara
di lanjutkan dengan pembacaan Maulid Habsyi yang di bawakan oleh jami’iyyah
Hadroh Riyadush shalihin PP. Habib Sholeh tanggul, jember. para jama’ah bersemangat
mengikuti lantunan shalawat dengan diiringi tabuhan hadrah yang kompak sampai
akhir pembacaan maulid, dan setelah pembacaan maulid selesai di lanjutkan
dengan mauidzoh hasanah yang di sampaikan oleh Gus Sholah, dalam tausyiahnya
Gus Sholah membuka kembali sejarah-sejarah tentang Keindonesiaan seperti
pentingnya resolusi jihad bagi kemerdekaan RI, kehidupan Bung Karno, kelahiran dari bangsa Indonesia, serta
kesesuaian nilai-nilai dalam pancasila dengan syari’at Islam, selain itu beliau
juga mengingatkan akan apa itu Khilafah Islamiyah yang saat ini di
gembar-gemborkan oleh salah satu ormas transnasional di Indonesia, beliau
mengingatkan pada siapapun bahwa semua ormas maupun parpol terdahulu sampai
sekarang baik itu Muhammadiyah, NU, persis, masyumi, dll tidak ada yang
memperjuangkan Khilafah Islamiyah, namun beliau tetap berpesan agar menjaga
tali persaudaraan sesama muslim, biarkanlah saja mereka berkata apa, karena di
negara Indonesia yang demokrasi ini tidak melarang warganya untuk bersuara,
setelah selesai memberi tausyiah, Gus Sholah menutup acara ini dengan do’a.
Bagi
rekan-rekanita PKPT IPNU IPPNU Universitas Jember, acara ini merupakan hal yang
sangat positif untuk mengembalikan ruh-ruh semangat dan kecintaan kepada Islam
sekaligus kepada NKRI, dan semoga seterusnya acara ini dapat di jadikan agenda rutinan
tiap tahun oleh Universitas Jember sebagai salah satu ciri khas Kampus
Perjuangan ini, sehingga mahasiswanya tidak lupa akan sejarah dan perjuangan
para pahlawan serta pentingnya mempertahankan NKRI, dan tetap memperjuangkan
kesejahteraan rakyat dengan senantiasa bekhidmat kapada umat dan berbakti
kepada negeri.
By : Rekan Furqon
No comments:
Post a Comment