Pimpinan Komisariat Perguruan Tinggi
IPNU IPPNU Universitas Jember, menggelar Masa Kesetiaan Anggota (Makesta),
acara yang di ikuti lebih dari 60 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di
Jember seperti dari Universitas Jember sendiri, Politeknik Jember, STAIN
Jember, dll ini di adakan di Kantor PCNU Kab. Jember selama 3 hari mulai dari
Jum’at (6/12) sampai Ahad (8/12).
Gelaran yang juga merupakan
perekrutan anggota baru PKPT IPNU IPPNU UNEJ ini selain di isi oleh
materi-materi wajib di antaranya Keaswajaan, KeNUan, Kepemimpinan, Organisasi,
dan IPNU IPPNU, juga di isi dengan diskusi kebangsaan yang mengusung tema NU
dan Pancasila, selain itu pada sabtu malamnya, di adakan motivasi berprestasi
bersama alumni IPNU IPPNU yang juga calon doktor sekaligus pengurus PCI NU
Australia, Rekan Honest dan Rekanita Erwin. Beliau berjanji akan memfasilitasi
kader NU yang memiliki kemauan serta memenuhi kriteria untuk studi ke luar
negeri, untuk memotivasi peserta juga di isi oleh ketua PKPT IPNU UNEJ, Rekan
Najib yang baru saja selesai pertukaran pengajar ke Thailand, setelah itu acara
di lanjutkan dengan nonton bareng film “Sang Kiai” yang di dahului dengan
pembacaan maulid al barzanji.
Peserta begitu antusias mengikuti
setiap rentetan acara, saat materi keaswajaan yang di pimpin oleh ustad Abdul
Haris yang juga anggota LBM NU Jember, banyak sekali pertanyaan yang di utarakan
oleh para peserta, hal ini juga di dorong oleh pengetahuan mereka di dalam
kampus dimana banyak sekali aliran-aliran di luar ahlus sunnah wal jama’ah.
Di sela-sela acara, juga di
adakan pemotretan kartanu bagi para calon anggota maupun pengurus. Kartanu yang
merupakan identitas resmi anggota Nahdlatul Ulama ini, yang sekaligus menjadi
database resmi jumlah anggota Nahdlatul Ulama begitu diminati oleh para
peserta, tercatat semua peserta yang hadir membuat kartanu yang di fasilitasi
oleh tim kartanu PCNU Jember ini.
Acara di akhiri dengan pembaiatan
yang dilakukan oleh ketua cabang IPNU IPPNU Kab. Jember, Rekan Andrik Irawan,
di harapkan para anggota baru ini bisa menjadi kader yang paham dengan situasi
dan kondisi Nahdlatul Ulama saat ini, baik dari segi keislaman, masyarakat, dan
keorganisasian, sesuai dengan tema yang di usung, berawal dari pembiasaan
menuju sebuah kefahaman.